Mengapa Bahasa Jawa dan Madura Berbeda?

Mengapa Bahasa Jawa dan Madura Berbeda?

Penulis: Rifkia Ali
(Alumnus Sastra Sunda Universitas Padjadjaran, Pamong Budaya Anjungan Jawa Timur)

KTMOpini - Jika bicara pulau Madura tentu akan berkaitan erat dengan Provinsi Jawa timur. Karena Pulau Madura secara administratif berada di wilayah Provinsi Jawa Timur. 

Di Jawa Timur berkembang dua bahasa mayoritas, yaitu bahasa Jawa dan bahasa Madura dengan macam-macam dialeknya. 

Ada hal yang menarik untuk dibahas mengenai Jawa dan Madura. Tidak lain karena secara bahasa antara Jawa dan Madura cukup berbeda dan beberapa kata terdengar asing, berbeda dengan bahasa Jawa pada umumnya seperti di daerah Jawa tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Sedangkan secara bahasa dan budaya Madura tersebar hingga Jawa Timur Bagian Timur bagian timur (tapal kuda). 

Lantas apa faktor penyebab perbedaan itu terjadi? Tentu menjadi menarik untuk dibahas! Dilihat dari keluarga atau rumpun bahasanya, bahasa Jawa dan bahasa Madura tergolong ke dalam rumpun Austronesia Barat. Soedjito, et.al. (1986, hlm. 2) berpendapat bahwa bahasa Jawa mempunyai beberapa dialek geografis seperti bahasa Jawa dialek Banyumas, Tegal, Solo, Surabaya, Samin, dan Osing.

Bahasa Madura adalah bahasa daerah yang dipakai oleh warga suku Madura, baik yang tinggal di Pulau Madura ataupun di luar pulau tersebut. Wilayah yang penduduknya memakai bahasa Madura mencakup pulau-pulau di sekitar Pulau Madura, yakni pulau Sapudi, Raas, Kambing, Kangean, dan pulau lain di sekitarnya, karena pulau-pulau tersebut mayoritas dihuni oleh suku Madura. 

Di luar pulau tersebut, perantau-perantau suku Madura masih memakai bahasa Madura sebagai bahasa komunikasi, terutama dalam berkomunikasi dengan kawan tutur sesama warga kelompok suku Madura. 

Ditilik dari variasi dialeknya bahasa Madura dapat diklasifikasikan menjadi empat dialek, yaitu dialek Bangkalan, dialek Pamekasan, dialek Sumenep, dan dialek Kangean. Dialek tersebut masing-masing diketahui dari adanya ciri-ciri pada perbedaan pemakaian kata (leksikal) dan perbedaan pengucapan, utamanya berkaitan dengan prosodi dan intonasi (Sofyan, et.al., 2014). 

Ada beberapa Faktor Penyebab perbedaan bahasa antara Jawa dan Madura terjadi, secara letak geografis antara Madura dan Jawa Timur cukup berjarak. Hal ini menyebabkan jarang terjadinya intraksi sosial terjadi pada dulu kala. Selain itu pula pengaruh kebudayaan yang berbeda menjadi faktor Penyebabnya. Jawa dipengaruhi oleh budaya Melayu, dan bugis. Sementara Jawa Dipengaruhi oleh budaya jawa kuno, hindu Buddha serta era kolonial Belanda. Yang paling mencolok antara bahasa Jawa dan Madura adalah perbedaan fonologi atau bunyi-bunyi dalam kedua bahasa tersebut. 

Bahasa Madura memiliki beberapa bunyi konsonan yang tidak ada dalam bahasa Jawa. Misalnya, bahasa Madura memiliki bunyi konsonan seperti (glottal stop) yang cukup sering digunakan, sementara bahasa Jawa tidak punya. Selain itu, dalam morfologi atau struktur kata, bahasa Madura cenderung memakai imbuhan yang berbeda dengan bahasa Jawa. 

Imbuhan dalam bahasa Madura bisa sangat berbeda bentuk dan penggunaannya dibandingkan dengan imbuhan dalam bahasa Jawa. Dari kosakata, cukup banyak kata dalam bahasa Madura yang memiliki arti dan penggunaan yang berbeda dari kata-kata dalam bahasa Jawa. Bahkan, banyak kata dalam bahasa Madura yang tidak dikenal dalam bahasa Jawa dan sebaliknya. Intonasi pun, bahasa Madura terdengar lebih tegas dan cenderung memakai nada yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahasa Jawa yang lebih lembut dan mendayu-dayu.(*)

Refrensi: 

Ruriana, P. (n.d.). Hubungan Kekerabatan bahasa jawa dan Madura. Kandai. https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/kandai/article/view/512 

KTM OpiniKTM Opini

Postingan ini dikirim oleh Rifkia Ali. Jika ingin tulisan kamu terbit di Media KTM silahkan klik tombol kirim tulisan yang ada di sudut kanan atas halaman ini.

Bagaimana tanggapan kamu?
Rekomendasi Untuk Kamu
Tampilkan komentar (1)